Minggu, 27 Februari 2011

Catatan : Tafsir QS At Tahrim 3-4

Dalam Shahih Bukhari hadis 7.192, diriwayatkan dari Ubaid bin Umar:
 
‘Aku mendengar Aisyah berkata, ‘Nabi Muhammad SAW biasa tinggal untuk waktu yang lama bersama Zainab binti Jahsy dan meminum madu di rumahnya. Maka Hafsah dan aku memutuskan bahwa jika Nabi datang kepada seorang dari kita, dia akan berkata, “Saya merasakan bau Maghafir pada dirimu. Apakah engkau habis makan Maghafir?”
Sepulang dari tempat Zainab, Rasul saww bertemu dengan Aisyah yang sedang bersama Hafsah, kemudian Aisyah dan Hafsah berkata : “Kau telah makan Maghafir” (maghafir adalah getah yang baunya busuk sekali, yang dihasilkan oleh pohon urfuth).
Rasul saw menjawab : “Tidak, aku hanya minum madu di tempat Zainab”. Kemudian salah satu dari mereka berkata :”Jika demikian mungkin lebahnya telah mengisap pohon urfuth sehingga berbau maghafir”.


Akibat hal itu Nabi menyangka Madu (dari zainab) itu "tidak baik" sehingga beliau bersumpah tidak akan meminum madu (dari zainab).

Nabi tidak mengharamkan Madu secara keseluruhan karena Zainab masih menyimpan Madu lainnya. Dan nabi dalam keluarganya senantiasa menjaga kebersihan badan-nya termasuk mencegah munculnya bau yang tidak enak, oleh karena itu demi mendengar istrinya (Aisyah dan Hafsyah) berkata ada bau busuk, maka nabi pun mengatakan kalau dalam bahasa kita: "gitu yah... kalau gitu saya tidak akan minum madu itu (yang ada pada zainab) lagi biar nggak muncul bau busuk". 

Maksud nabi itu agar ketika bersama istri-istrinya dirinya senantiasa memancarkan bau harum tidak ada bau busuk. Rupanya itu adalah tipu daya Aisyah dan Hafsyah, sebenarnya tidak ada bau busuk (malah bau harum) namun mereka berdua mengatakan ada bau busuk. Jadi maksud nabi adalah bukan mengharamkan Madu namun tidak mau meminum madu yang itu (dari zainab) namun kalau madu yang lain (atau madunya diganti yang lain) boleh diminum.

Demi mengungkapkan fakta/hal yang sebenarnya, maka diturunkanlah ayat :
Wahai Nabi! Mengapakah engkau haramkan atas dirimu apa yang Allah telah menghalalkannya bagimu..... (QS. at-Tahrim : 1).

Perbuatan Aisyah itu karena cemburu-nya tehadap Zainab binti Jahsy. Sehingga Aisyah bersepakat dengan Hafsah untuk mengatakan hal yang sama yaitu ada bau Maghafir yang keluar dari badan Rasul. Mereka berdua ingin bermuslihat terhadap Nabi. Akan tetapi Allaah memperlihatkan hal yang sebenarnya agar nabi tidak menolak lagi pemberian Zainab.

Setelah itu, turunlah [Q.S. At-Tahrim 3-5], yang berisi kecaman Allah SWT atas tindakan Aisyah dan Hafsah tersebut.

1 komentar:

  1. begitu lembutnya Nabi SAW, sampai2 istrinya tidak perlu berbicara keras untuk mendapat perhatiannya

    BalasHapus

Saudaraku, silahkan saran dan komentarnya :

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. - QS. Al-Jatsiyah: 23