Jumat, 15 April 2011

Adab Dalam Memberikan Nasehat

Adab dalam memberikan nasehat :

1. Ikhlas dalam menasehati.

Karena memberi nasehat itu termasuk bagian dari ibadah. Bila ikhlas dalam menasehati maka kita akan bersikap tawadhu. 
Bila tidak ikhlas maka akan merasa lebih tinggi / lebih baik dari yang dinasehati. 

Jangan sum'ah karena riya atau ingin dipuji atau ingin diketahui oleh orang lain.

2. Bersifat tsirrut / rahasia.

Kesalahan besar atau kecil jangan diceritakan didepan orang ramai. Siapa yang menasehati seseorang secara terbuka berarti mencela diri sendiri. Siapa yang menasehati secara rahasia maka menambah kebaikan bagi diri sendiri. Tanyalah diri sendiri, sukakah bila kesalahan kita diketahui orang lain ?

3. Lemah lembut baik dalam intonasi maupun pilihan kata.

Jangan menggunakan bahasa yang kasar. Lihat dulu kesalahannya. Berikan waktu sampai kesalahan yang sama terulang kembali.

4. Tidak boleh mencemarkan nama baik.
5. Menasehati dengan santun
6. Nasehat yang bertentangan dengan Islam tidak wajib diikuti.
7. Nasehat yang tidak tsirrun, dikhawatirkan pahala hilang bila dibiarkan terlalu lama.

Contoh : seseorang memasuki masjid saat Rasulullah SAW berbicara. orang tersebut langsung duduk bersama tanpa melaksanakan sholat tahyatul masjid.

*gambar dari : http://robbie-alca.blogspot.com/2009/10/24-nasehat-yang-jitu-dalam-hidup.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saudaraku, silahkan saran dan komentarnya :

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. - QS. Al-Jatsiyah: 23