Kamis, 19 Mei 2011

Catatan : Mampukah Kita Menggapai SyurgaNya ?


Kajian kali ini dibawakan oleh Bunda Maurice Ningrum dan beliau membagikan Formula Waktu Manusia seperti diatas. 

Bunda menyampaikan begitu banyak nasehat diantaranya :


- Tanamlah kebaikan terus menerus
- Jangan banyak meminta dan berdoa tapi tak pernah menanam kebaikan
- berbuat kebaikan akan berimbang dengan apa yg didapat
- jangan menanam tauge tapi ingin pohon yang  berbuah
- apakah semua ibadah kita telah memampukan kita menggapai syurgaNya
- Mudah bagi Allah untuk memberikan banyak cobaan

Selalu ingat pada 5 hal : muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati

Bunda Ningrum juga mengingatkan bahwa yang kita bawa nanti hanyalah amalan badan.. Sedekah itu untuk membangun syurga kita. Yang kita berikan hanya pinjaman untuk kita di hari akhirat. 

Shodaqoh kita akan menjadi payung di yaumil akhir. Jadi tergantung kita beli payung golf yang lebar dan indah atau mau beli payung topeng monyet kecil yg sudah robek. Mau seperti apa nanti kita wafat ?

Sifat Iri dan dengki harus dibuang jauh-jauh. Ingatlah QS Al Ashr, bahwa esensi sholat adalah kita berbicara dengan Allah. Kita hadapkan wajah ke tanah, sujud memohon ridho Allah, memalingkan wajah dari pandangan terhadap dunia.

Pertanyaan tentang bagaimana caranya agar sholat kita khusyuk, dijawab oleh Bunda Nigrum sebagai berikut :

- Bersihkan diri dari dosa
- Pelajari Ilmu Sholat, pelajari bacaannya, gerakannya, rukuknya, syahadatnya, dstnya
- Pahami dulu siapa yang kita sembah

Ketika membaca Allahu Akbar terbayangkah bahwa Allah itu Maha Besar ?
Ingatlah akan QS Yasin ayat 65:

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saudaraku, silahkan saran dan komentarnya :

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. - QS. Al-Jatsiyah: 23