Kamis, 13 Mei 2010

Catatan Menggapai Keluarga Yang Barokah

Catatan Kajian kali ini adalah rangkuman 2 kajian (Tanggal 23 April dan 30 April 2010).
Ustadzah Munamah menyampaikan bahwa kunci untuk menggapai Keluarga Barokah ada dalam QS. Al Furqan:

(73) Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.

(74) Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.

(75) Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.

Barokah artinya : Sejahtera, Bernilai kebaikan

Pernikahan yang dianjurkan dalam Islam adalah :
- Bertujuan agar menjadi keluarga yang barokah.
- Saling terbuka dalam rumah tangga
- Tasamuh (Toleransi)
- Musyawarah (Komunikasi)
- Senantiasa bersyukur atas nikmat & bersabar atas musibah 
- Selalu menjaga hubungan dengan Allah SWT

Hubungan Timbal Balik antar Generasi dalam Keluarga, antara Orang Tua dengan Anak tentu perlu mendapat perhatian agar kita berhasil menggapai keluarga yang barokah.

Sebagai orang tua, lihatlah pedomannya pada Al Qur'an Surah Lukman :

(13) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. 

(14) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Prinsip yang harus kita bangun, agar anak menjadi Qurrota A'yun (menyejukkan hati) adalah dengan menggunakan SUMBER TERHEBAT PANDUAN LANGSUNG dari ALLAH SWT PENCIPTA ALAM SEMESTA YAITU : AL QUR'ANNUL KARIM dan Hadist Rasul. 

Sebagai Orang Tua ada beberapa kewajiban dalam mendidik anak yaitu :


Tarbiyatul (pendidikan) Iman
Dari dalam kandungan seorang ibu dapat mulai membiasakan calon bayi dengan rajin membaca Al Qur'an. Saat lahir anak di azankan, sebagai tanda bahwa Allah lah kata yg paling pertama di perdengarkan ditelinganya.


Hadist Rasulullah : Didiklah anakmu dalam 3 hal yaitu: 

1. Ajarkan anak untuk mencintai Allah dan RasulNya.
2. Ajarkan anak mencintai Ahlul Bayt Rasul
3. Ajarkan anak membaca Al Qur'an.


Hadist Rasulullah : Ajarkan anak2mu dan keluargamu termasuk istri dan pembantumu dan didiklah mereka.Sedekah kepada anak dalam bentuk pendidikan lebih utama daripada bersedekah pada orang lain.(HR Tabrani).

Anak lebih cepat menghafal dari kita. Berikan penghargaan bila anak berhasil menghafal 1 surah. Teladan terbaik adalah orang tua dan keluarga.Bila ingin anak sholeh, orang tua lah yang lebih dulu beribadah dan beramal sholeh.Anak mudah meniru dari lingkungan. Berbicara yang tidak baik mudah ditiru dari lingkungan.

Iman adalah pondasi dalam mendidik anak. Bila anak gundah kenalkan pada Al Qur'an. Ajarkan untuk jangan pernah berputus asa. Semua urusan Allah yang menjaga kita sehingga tidak ada keinginan bunuh diri seperti yang marak terjadi pada anak yang tidak lulus UAN. Sehingga anak dapat melihat kekurangan dan kelebihan dirinya sebagai sesuatu yang waja dan menyandarkan usaha akhir pada Allah semata. Ajarkan pula bahwa di dunia ini ada kesedihan dan kerugian.

3 Kewajiban kita sebagai orang tua adalah : 

1. Ketika lahir memberi anak nama yang baik
2. Mendidik anak hingga dewasa
3. Menikahkan anak ketika telah siap.


Tarbiyatul Akhlak : ajarkan anak untuk memiliki akhlak yang baik. Seperti mencium tangan orang tua ketika berangkat dan pulang sekolah, memberi salam ketika masuk rumah.  Anak durhaka itu pengaruh dari lingkungan. Rasulullah bersabda : Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. Saat Lulus ujian ajarkan untuk tidak mencoret2 baju, tetapi ajak untuk menghibur teman yang tidak lulus.Empati pada sesama teman jauh lebih baik daripada merayakan kelulusan dengan hura-hura.

Tanda kesukesan manusia adalah dari kematangan emosional dan akhlak yang baik. 

Ajarkan anak untuk sabar bila susah, bersyukur bila dapat nikmat. Keteladanan adalah yang paling penting.


Pendidikan Intelektual 
Anak perlu dirangsang cara berfikirnya. Bila turun hujan, ajak anak berdiskusi. Fungsi Air, lalu hubungkan dengan Banjir, membuang sampah pada tempatnya dan berbagai aspek kehidupan yang langsung dapat dilihat anak. Bila sampah tidak dibuang pada tempatnya akan berakibat banjir. Konsep anak pintar bukan hanya Sains tetapi juga cara berfikir. angan sampai anak pintar tapi menantang Allah. Anak yang pintar tapi tidak beriman akan jadi anak durhaka pada ke dua orang tuanya. Konsep berfikir anak jangan sampai pintar tapi tidak beriman. Akibat kurangnya iman anak melawan orang tuanya.

Pendidikan Psikologis. 
Didik anak untuk tidak merasa minder dan takut. Ajarkan hanya Allah semata yang perlu ditakuti. Ajari pula anak untuk berani.

Mendidik anak perlu memahami psikologisnya. Diumpamakan Layang-layang, ada waktu di ulur dan ditarik. Kadang perlu dialog, kadang perlu dibiarkan agar anak dapat berkembang.
Contoh : ketika mengajak anak sholat, lihat umurnya. Saat ia berusia dibawah 7 tahun biarkanlah berapa rakaat dan kapan saja dia mau. Namun bila telah berusia 10 tahun perlu dipaksa dan disiplin mengerjakan sholat.


Pendidikan FIsik
Kewajiban seorang ayah tidak hanya untuk memberi makan dan minum. Namun anak perlu diajari pula untuk berolahraga, membersihkan diri dan mengetahui tentang penyakit menular. Bekali anak dengan  pengetahuan makanan yang sehat dan tidak sehat. Banyak waktu menonton TV membuat anak jarang bergerak sehingga mudah sakit. Ajak anak minimal sekali seminggu untuk berjalan kaki atau berenang. Cari tau anak bergaul dengan siapa saja sehingga anak tidak salah memilih teman. 

Bla ada yang meninggal, ajak anak untuk ikut takziah. Ajari pula menjawab bila ada yang bersin.



Metode utama dalam mendidik adalah KETELADANAN.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191) 


Ada 3 fase dalam mendidik anak :

0 - 7 tahun : 
Anak hanya Bermain sambil Belajar.Bila anak mau sholat hanya 1 rakaat biarkan saja, jangan terlalu dipaksa untuk mengikuti semua aturan

8 - 14 tahun :
Mulai tanamkan disiplin dan prinsip dalam beribadah. Ajarkan hukum Sholat, Puasa dan ibadah lain dengan sempurna. Untuk itu orang tua perlu membekali diri dengan ilmu agama. Jangan menyuruh anak sholat tapi orang tua tidak sholat..jangan pula menyuruh mengaji padahal orang tua tidak bisa mengaji. Bila ingin anak sholeh ya orang tualah teladannya dalam hal kesolehan. Akhlak anak adalah akhlak orang tua.


15 - 21 : Jadikan anak sebagai MITRA, ajak berdialog dan diskusi tentang berbagai masalah. Sehingga anak akan curhat pada kita sebagai temannya.

Semoga dari kajian ini kita lebih bijak dalam mendidik anak dan lebih semangat menuntut ilmu agar jadi orang tua yang sholeh dan dapat mendidik anak sesuai tuntunan Al Qur'an. Amiin ya robbal alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saudaraku, silahkan saran dan komentarnya :

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. - QS. Al-Jatsiyah: 23