Minggu, 22 Agustus 2010

Catatan : Sedekahnya Seorang Muslimah

Ustadzah Lutfiyah telah memulai tausiyahnya pada Jumat, 20 Agustus 2010 beberapa saat sebelum penulis datang ke musholla dan berikut ini catatannya.

Firman Allah SWT dalam QS. Saba' ayat 39 :
  
"Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya."  


Inilah janji Allah untuk mengganti setiap apa yang kita sedekahkan. Sedekah memiliki keutamaan dan pahala yang besar di dunia dan akhirat. Hanya orang yang diinginkan Allah dan diberi-Nya taufiqlah yang akan mendapatkan itu semua.



Sedekah dapat melindungi dari bahaya dan musibah serta menolak su'ul khatimah (kematian/pengakhiran yang buruk. Sedekah dapat pula menjadi bukti di atas kebenaran iman dan menyelamatkan seorang muslim dari belenggu hati.

Kepada siapa sedekah lebih utama kita berikan ?
Kaum kerabat yang membutuhkan itulah yang lebih patut kita beri sedekah. Tidak akan diterima sedekah seseorang sedang dia memiliki kerabat yang benar-benar membutuhkan, selain mendapat pahala karena sedekah kita  juga mendapat pahala silaturrahiim. Apalagi bila dilakukan dibulan Ramadhan maka 99x lipat pahalanya.

Ada 10 godaan syaitan yang berkaitan dengan HARTA sehingga sedekah menjadi sulit untuk dilakukan:

1. TAMAK dan Bakhil terhadap sesama.

Lawannya QONA'AH yaitu rasa cukup pada apa yang dimiliki, menjauhkan diri dari  sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan. Sedekah itu bertambah bukan mengurangi apa yang dimiliki.

Firman Allah QS Hud ayat 6 : 
"Tidak ada sesuatu yang melata di bumi melainkan ditangan Allah rezekinya"

Hadist Rasulullah riwayat Thabrani :
"Qona'ah itu adalah simpanan yang tak akan pernah lenyap"

Ada 2 sifat Iri yang diperbolehkan yaitu iri terhadap orang yang berilmu dan iri kepada orang yang senang bersedekah.

2. Prasangka Buruk. 

Lawannya Prasangka Baik.

3. Ditanamkan Rasa Kikir.

Ingat dan tanamkanlah Firman Allah dalam QS. Al Baqarah 268 :

"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui."

Allah tidak butuh orang yang kikir, seperti disebutkan dalam  QS. Muhammad ayat 38 :

هَا أَنْتُمْ هَؤُلاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini”.

Berhati-hatilah terhadap dunia, karena jika dunia harus kekal dimiliki oleh seseorang, maka para nabilah yang lebih berhak untuk hidup kekal dan lebih utama (untuk menyerahkan sepenuhnya apa yang mereka miliki untuk kehidupan dunia). Hanya saja Allah telah menciptakannya untuk dimusnahkan. Segala yang baru darinya akan sirna, nikmatnya akan musnah, kesenangannya akan berubah menjadi kesusahan, dan ia adalah sebuah rumah sementara.

4. Rasa Sombong.

Lawannya Tawadhu : sikap merendah tanpa menghinakan diri. Seorang yang tawadhu ketika melihat orang lain ia bergumam, ‘Barangkali dia lebih baik dan lebih tinggi dari pada aku di sisi Allah.‘. 

Firman Allah dalam QS. Luqman ayat 18

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. al-Qoshos [28]: 83)



5. Ditanamkan rasa Hasad dan Dengki.
 
Tidak senang dengan kebahagiaan orang lain dapat dilawan dengan rasa Ridho bahwa semua rezeki sudah ditentukan ALLAH. Rasa dengki dapat menghilangkan semua amal sholeh yang kita lakukan, seperti api menghanguskan kayu bakar. 

5. DItanamkan rasa Santai
6. Ditanamkan rasa suka Angan-angan.
7. Memanjangkan Angan-angan.

Lawanlah dengan menanamkan pada fikiran bahwa dunia ini sementara dan setiap kita akan dihisab perbuatannya selama di dunia.

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
"Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya (yaitu): nikmat sehat dan waktu luang." (HR. Al-Bukhariy dari Ibnu 'Abbas ra)

8. Menganggap rendah dan tidak menghargai orang lain. 

Lawannya kenali hak orang lain

9. Tidak waspada terhadap waktu.
 
10. Ikhlas. 

Marilah kita berlomba membuang semua "tanaman keburukan" yang dilakukan syaitan didalam hati kita agar Allah mencatat kita sebagai salah satu hambaNya yang tawaqal. Ingat pulalah hadist Rasulullah : "Sedekah itu menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api. "

Semoga sedekah kita bermanfaat dunia akhirat...insya Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saudaraku, silahkan saran dan komentarnya :

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. - QS. Al-Jatsiyah: 23